Kali ini edisi silaturahim dengan sahabat di Madiun. Awalnya saya sempat bingung juga mau ngajakin teman-teman saya kemana waktu di Madiun. Sempat kepikiran ke kota sebelah aja buat liat Sarangan, karena lama juga nggak ke sana. Tapi karena kunjungan yang cukup singkat dari teman-teman saya, maka saya mengalihkan tujuan ke tempat yang tak jauh dari rumah tapi lumayan untuk berburu foto dan kuliner. Hehe.
Tujuan pertama adalah tempat yang biasa disebut Monumen Kresek, terletak di Desa Kresek Kecamatan Wungu ini merupakan tempat yang cukup bersejarah bagi warga Madiun. Karena di tempat inilah beberapa tokoh masyarakat diculik dan akhirnya meninggal. Konon hal ini dilakukan oleh pimpinan Partai Komunis Indonesia saat itu yang bernama Muso. Hal ini dilakukan karena Muso bersama rekan-rekannya dari PKI memproklamasikan Negara Republik Soviet Indonesia pada tanggal 18 September 1948. Peristiwa ini tidak akan terlupakan baik dari warga setempat maupun Indonesia, sehingga tidak jarang ketika mendengar kata Madiun, salah satu kata yang terlontar selain pecel, brem, pencak silat, adalah PKI. #hororjuga
|
Di dekat pintu masuk terdapat beberapa nama orang yang kala itu diculik dan akhirnya meninggal di kawasan ini |
|
Gambar tersebut merupakan relief dari peristiwa Madiun 1948 |
|
Patung di atas menggambarkan salah satu adegan dimana PKI melakukan aksinya terhadap orang yang diculiknya |
|
Nah, kalo yang ini saya agak bingung juga nih karena tidak ada tulisan yang memperjelas patung. Yang jelas di monumen tersebut terdapat dua patung besar yaitu patung yang ada di gambar sebelumnya dan patung anak-anak ini. |
|
Kawasan monumen ini cukup luas, jadi ada kawasan semacam lapangan, pepohonan, dan kolam kecil. Sayang belum dilengkapi museum untuk menjelaskan sejarah dari tempat ini. Mungkin karena letaknya juga agak jauh dari Madiun kota dan tidak ada kendaraan umum yang bisa menjangkau daerah ini, jadi orang yang berkunjungpun tidak begitu ramai. Semoga ada perbaikan kedepannya. |
Foto : Sulistyaning Tyas, Immash
Liputan : Immash
Editor : Immash