Menurutku ini adalah
adalah tempat cinta, dimana bentuk dari ranu kumbolo adalah hati jika dilihat
dari atas, pada arah matahari terbit bukit-bukitnya juga berbentuk hati.
Tempat ini juga tempat
yang sangat cocok untuk berkemah, karena adanya sumber air, pemandangan yang
indah, serta bintang-bintang yang wuihh…manteb pokoknya, haha
adapula yang namanya
tanjakan cinta, yaitu tanjakan yang diapit dua buah bukit, jadi mirip bentuk hati.
Baiklah kita lanjutkan
perjalanan,
Yaps, setelah melewati
tanjakan cinta kita akan menemukan oro-oro ombo yang terdapat banyak bunga lavender diwaktu musim penghujan, namun
kita berangkat dimusim kemarau dengan tujuan menghindari hujan, alhasil gak dapat
indahnya bunga lavender deh..hehe.
Setelah oro-oro ombo
kita sampai ditempat yang banyak ditumbuhi pohon cemara, maka dari itu dinamai
cemoro kandang.
Di cemoro kandang ini
lah ada orang jualan :D
Tapi harganya bisa
beberapa kali lipat dari harga normal, karena begitulah harga melambung tinggi
seiring dengan usaha penjualnya yang mendaki gunung sebelum membuka lapak :D
Baiklah kita lanjutkan
perjalanan, jika kita naik lagi kita akan sampai ke tempat yang namanya
jambangan.
Baik, dari jambangan
ini kita tidak perlu berhenti lama-lama, 5-10 menit cukup untuk sekedar
mengatur nafas dan menaruh barang bawaan sejenak dan foto - foto, pemandangan yang indah,
bunga-bunga bermekaran, serta hawa yang sejuk bisa menyebabkan kita tertidur
jika terlalu lama ditempat ini, hahaha..
Destination setelah
tempat ini adalah kalimati, adanya sumber mani (sumber air) di kalimati ini
memberi kita kesempatan untuk bisa mendirikan kemah, atau hanya untuk mampir
dan masak-masak. Kalimati ini sering dibuat camp terakhir (selain arcopodo)
para pendaki yang ingin ke puncak.
Setelah istirahat,
memasak, dan makan, kami melanjutkan perjalanan ke arcopodo, karena kami
putuskan arcopodo menjadi camp terakhir.
Di arcopodo ini kita
mendirikan tenda, dan meninggalkan barang bawaan seperti tas carier beserta
isinya saat mendaki ke puncak. Namun kita wajib membawa tas kecil/besar satu
saja untuk logistik selama perjalanan ke puncak.
Perjalanan menuju puncak
ini kita mulai jam 1 dini hari, dengan harapan kita bisa melihat sunrise
dipuncak semeru (Mahameru). Perjalanan menuju puncak ini adalah perjalanan yang
paling berat, melewati pasir, jalan cuma satu dan harus bergantian dengan
pendaki yang turun, maju 3 langkah dan mundur 2 langkah (mundur disebabkan
pasir yang merosot). Medan ini membuat beberapa teman kami mengurungkan niatnya
menuju puncak. Disamping kabut tebal yang menutupi pandangan, kita juga
terancam tidak menjumpai sunrise.
Setelah perjuangan yang
super, akhirnya kita sampai di Mahameru.
Teman kami yang tidak
sampai ke puncak menganggap ini adalah foto studio, foto berbackround putih
tanpa warna yang mencolok akan mereka dapatkan difoto studio. Hehe
Kontributor : Zainul
Foto: Dari berbagai kamera rombongan Zainul
Liputan: Zainul
Editor: Immash