Friday, 30 January 2015

Ambarawa : Museum Kereta Api

Setelah berkeliling Semarang sehari sebelumnya, pas pulangnya kita sempetin mampir ke Ambarawa. Niat mau ke Rawa Pening aja tapi setelah dihitung-hitung waktu masih cukup buat ke museum kereta api yang menurut GPS tidak terlalu jauh dari rawa pening. dan meluncurlah kami kesana.

Akhirnya diperoleh juga tiket masuk museum kereta api, setelah proses parkir yang cukup panjang. Karena emang nggak ada lahan parkir khusus, jadi deh pinggiran jalan jadi tempat parkir, plus lagi liburan jadi lagi rame-ramenya.
Museum ini emang dulunya adalah stasiun kereta api, sampai sekarang juga sih. tapi khusus kereta wisata. Sayang, saat ini kereta wisata belum jalan lagi. Di sisi stasiun terlihat banyak pembenahan lokomotif, mungkin untuk persiapan kereta wisata yang akan dijalankan lagi.
Abaikan orang yang ada di tengah pake kerudung merah :P karena emang tujuannya menggambarkan suasana museum yang emang kayak stasiun.
Yang ini juga abaikan foto orangnya :P karena tujuannya ngasih liat gerbong kereta wisata yang cantik dan full kayu.
Ini interior gerbong keretanya, lagi-lagi kayu dan cantik :)
Ruangan-ruangan stasiun disulap menjadi ruang pamer, mulai dari foto sampai perlengkapan komunikasi kereta api, dan kawan-kawannya 
ini juga yang dipamerin, stempel jadul, lubang kunci jadul...
lantai ruangan juga sepertinya masih otentik karena masih pake lantai motif-motif mirip karpet macam yang ada di foto ini
Foto: Immash, Niken
Liputan: Immash

Semarang : Lawang Sewu

Siapa yang nggak kenal sama salah satu icon bangunan di Semarang ini? Lawang Sewu yang terletak di pusat kota emang kayaknya jadi tongkrongan wajib kalo lagi di Semarang. Selalu ada renovasi di Lawang Sewu, dulu waktu mimin ke sana sekitar 2012 juga lagi renovasi soalnya. Karena bangunan juga udah ratusan tahun jadi wajar perawatannya harus ekstra. 

Tiket masuknya 10rb per orang ya. Bayar di depan deket sama pager masuknya lawang sewu.
Denah lokasi lawang sewu ada di ujung jalan sebelum pemeriksaan karcis
Disambut sama sesuatu yang beda pas masuk, payung-payung gantung di 'plaza' tengah lawang sewu. tapi kalo diliat-liat lagi jadi mirip jamur bergantungan #eh
Di sisi sebelah kanan dari pohon yang ada payungnya tadi ada ruangan yang khusus menceritakan perkembangan lawang sewu dari masa ke masa
Semacam mini kereta yang dulunya mungkin dipake untuk keperluan tertentu, mimin nggak nemu keterangan di sekitar loko ini soalnya
Waktu ke lawang sewu ternyata pas ada exhibition tentang per-kereta api-an. Ini salah satu yang dipamerkan. Foto-foto gerbong, jalur kereta dll. Ada replika lokomotif juga sih.
dipamerkan juga alat komunikasi, mesin mencetak tiket dll
Kenapa lawang sewu? ya karena lawangnya banyak... #jitakpakesendal

Yang ini interiornya, adem lho rasanya di dalam ruangan daripada di luar. #eh
Lawang sewu sisi yang lain
Kalo udah capek keliling-keliling, memotret atau dipotret jadilah kami berhenti di suatu titik dan memperhatikan aktivitas orang lain .

Foto: Immash, Niken
Liputan: Immash

Semarang : Little Netherland


Di setiap kota sepertinya punya kawasan kota lama atau paling tidak bangunan peninggalan zaman Belanda dulu. Di Semarang juga punya nih, bahkan dijulukin Little Netherland. Namun sayang, waktu kita kesana lagi banyak yang tutup termasuk pusat informasi kota lama dan cafe noeri yang bernuansa jadul. Pas kesana lagi natalan dan siang bolong, jadilah kami emang nggak berlama-lama karena panas cyiin. hehe. Bedanya sama kota tua Jakarta, di kota tua semarang nggak ada musem sepertinya dan nggak ada semacam 'plaza' atau tempat orang berkumpul layaknya di depan museum fatahillah kalo di Jakarta. Berikut beberapa kawasan yang sempet kejepret kamera. 

Kawasannya cukup luas, seluas itu pula banyak bangunan yang terlihat terbengkalai. Sayang banget...


Di beberapa sisi dinding sempat dimanfaatin seniman jalanan buat gambar, dan sebenernya kalo lebih diformalkan oleh Pemda setempat, saya yakin mural ini nggak hanya sebatas iseng tapi bisa menarik wisatawan. Secara sekarang hobingan orang selfie sukaesih dengan ikon bangunan atau landmark daerah. hehe
Ini juga salah dua mural yang ada di sana
Ini salah satu bangunan yang terlihar 'terurus' letaknya di deket gereja blenduk. Kalo nggak libur kayaknya dibuka ni bangunan.
Niatnya mau mampir ke cafe noeri's diajak sepupunya piko, tapi tutup euy kalo lagi libur ternyata. Ini penampang luar cafe noeri.
Salah satu icon little netherland, Gereja Blenduk. Lagi rame karena pas natalan kita kesananya.
Berakhir dengan duduk di depan kantor jiwasraya yang lagi tutup juga.
Ya, dan berakhirlah perjalanan di little netherland dengan sejuta harap pemda atau masyarakat lokal sekitar bisa membuatnya lebih 'cantik' saat suatu saat kembali ke sana lagi.


Foto: Immash, Niken
Liputan: Immash


Tuesday, 6 January 2015

Yogyakarta : Legend Coffe


Hai Kuliners, kali ini mimin mau bagi-bagi cerita tentang satu tempat yang lumayan asik buat hang out, nongkrong atau menumpahkan kegalauan #eh. Namanya “Legend Coffe”. Tempat ini cukup terkenal di Yogyakarta karena tempatnya asik, konsepnya fun, seru buat kumpul-kumpul dan yang lebih penting ramah di kantong euy alias murmer, hehe. Tempatnya di pusat kota Yogyakarta, di Jalan Abu Bakar Ali No. 24 Kota Baru Yogyakarta. Sebenarnya Legend punya dua tempat, namun kali ini mimin mau bahas yang Legend Premium aja karena saat mimin kesana, Legend yang asli sedang ramai dengan orang-orang dan anak-anak yang sedang main games. Konsep tempatnya memang dibuat fun dan banyak arena permainannya. Bedanya kalau Legend Premium ini lebih untuk orang usia remaja ke atas dilihat dari interior dan eksterior tempatnya serta tidak ada permainan seperti Legend yang di sebelahnya. Untuk menu-menunya sih (katanya) hampir sama namun ada beberapa menu di Legend Premium yang tidak ada di Legend. Harga di Legend Premium pun sedikit lebih tinggi. Berikut liputannya...


 Papan nama Legend jadi satu untuk Legend dan Legend Premium


 Papan nama Legend jadi satu untuk Legend dan Legend Premium


 Semacam dapur dan tempat mas/mbak waitres mengambil pesanan Customer.


Buat para kuliners yang suka nongkrong sambil nyemil di tempat terbuka, tempat ini pas banget. Legend Premium punya tempat dengan konsep indoor maupun outdoor. Ini salah satu contoh yang di outdoor. Ada bangku + meja tanpa payung (seperti foto), ada yang berpayung juga, bangku-bangku di teras, bangku atau sofa di pelataran halaman beratapkan canopy.



Buku menu Legend Premium berisi menu-menu yang dapat dinikmati, ada coffe, minuman ringan, juice, smothie, makanan ringan sampai berat juga ada.


Ini menu coffe.


 Coffe based.


 Ada berbagai macam teh juga.


Dari informan mimin yang merekomendasikan tempat ini, minuman yang kudu dinikmati adalah cokelatnya. Selain minuman yang udah disebut di atas, masih ada milkshake, juice, smothie juga ada. Lengkap deh pokoknya mah.


Ini nih makanan beratnya. Sayang menu cemilannya lupa ga kepoto :v


 Sebenarnya ingin menikmati hot cokelat, namun karena cuaca hari itu cukup panas, jadi pesen minuman ini “Ice Chocolate Legend Almond”


Nasi goreng original. Maknyus banget dan pas bumbunya.


Cemilan yang ga boleh ketinggalan, tempe mendoan. Ini mendoan sama sambalnya juga maknyus banget. Apalagi dinikmati ketika masih hangat. Kami sampai pesan dua kali untuk cemilan ini.


  Ini Strawberry pancake. Cemilan yang udah bikin kenyang. Pancakenya lembut dicampur dengan es krim vanila yang juga lembut plus potongan strawberry dan saus strawberry jadi ga bikin eneg walau mengenyangkan.


 Masuk waktu maghrib, mimin ke dalam nyari mushola, sambil poto-poto di indoornya seperti ini. Konsepnya ala-ala Belanda gitu. Maaf jika gambar kurang jelas karena kamera HP yang masih kurang memadai.


 Kotak yang di dekat tembok dan ada tulisan Legend itu namanya ding-dong. Inget kan ya games anak-anak yang terkenal di masanya :D


Ini musholanya, bersih lho, mukenanya juga wangi

Sekian dulu untuk liputan di Legend, semoga bermanfaat.


Sunday, 4 January 2015

Semarang : Pondok Kopi Umbul Sido Mukti

Hai hai, lama tidak update blog karena mimin lagi lama nggak jalan-jalan. Hehe. In Syaa Allah akan mimin upload liputan liburan mimin bersama dua temen kece di Semarang. Semoga bermanfaat.

Liputan pertama tentang Pondok Kopi Umbul Sidomukti dulu ya traveler, Pondok Kopi ini masih satu komplek dengan Umbul Sidomukti. Hanya saja diperlukan keahlian ekstra dan keberanian dalam menyetir kalo mau kesini. Jalannya lebih sempit dan berliku dari jalan yang dilalui sebelumnya. Jadi kalau dari parkiran Umbul Sidomukti tempat outbond dll itu kita lurus aja naik, lewat pondok lesehan Umbul Sidomukti, ntar ada loket untuk masuk kawasan Pondok Kopi lagi. Per orang dihitung 4 ribu. 
Berikut gambaran suasana Pondok Kopi Umbul Sidomukti Semarang.

Jadi selain ada Pondok Kopi, di sini ada Villa juga
Pondok Kopi nampak samping, kalo dari parkiran pati kita lewatnya samping sih, bukan dari depan. Pondok Kopi ini terdiri dari 2 lantai, kita pengennya sih di lt 2, tapi ternyata penuh dan akhirnya dapet yang di lantai 1 bagian outdoornya
ini view dari tempat kita duduk, karena masih hujan rintik2 jadi deh kursi2 cantik di bawah itu nggak ada yang pake. Pemandangannya luar biasa cantik.. Masyaa Allah
Namanya aja Pondok Kopi, tapi nggak ada diantara kita bertiga yang pesen kopi #eh. Ini pesenan saya, coklat hangat. Kalo menurut saya kurang rekom yak karena rasa coklatnya kurang pekat dan terlalu 'ringan' 
Karena kita belum laper (padahal udah jam makan siang) jadinya kita ngemil jajnan di Pondok Kopi. Ini namanya Tahu Serasi, beda sama Tahu Baxo Ungaran ya karena nggak ada isi Baxonya. 
Yang ini Pisang Krispi Coklat Keju
Kesimpulannya kalo menurut mimin, cocok buat ngelliat view bagus dari sini, tapi untuk makanan dan minuman jika dibandingkan antara rasa dan harga kayaknya masih belum pas. Hehe. Kantong masih anak kos, Sekitar Pondok Kopi ini juga ada area luasnya kok untuk main2 atau sekedar foto2, tapi karena lagi gerimis mengundang dan waktu semakin sore jadi kita pada langsung menuju Semarang kota abis ngemil cantik di sini. 

Foto: Immash, Niken
Liputan: Immash