Monday 3 November 2014

Magelang: Museum Candi Borobudur

Nah, ini liputan yang dari kemarin-kemarin belum jadi di posting. Tentang Museum Candi Borobudur yang juga jarang dikunjungi oleh wisatawan yang ke Candi Borobudur. Dan memang benar, ketika kami ke sana wisatawan yang berkunjung ke museum tidak seramai saat di candi utama. Kawasan museum ini cukup terawat dengan baik, enak dijadikan tempat rehat sejenak sebelum keluar kawasan candi. Letaknya tepat di sebelah pasar tradisional yang menjual berbagai macam souvenir sebelum pintu keluar. Ruangan untuk melihat sejarah Candi Borobudur pun difasilitasi dengan AC, jadi tidak khawatir berpanas-panas ria. Di tengah museum, ada ruang terbuka dimana terdapat satu set gamelan, tempat duduk, dan tanaman hijau yang menyejukkan. O iya lupa, waktu buka buku daftar tamu di museum, kebanyakan malah dari luar Indonesia. Dan kita berempat dengan semangat empat lima ikutan nulis di buku tamu dan mencantumkan Indonesia dengan bangga #ehh .Berikut beberapa foto Museum Candi Borobudur.

Museum Candi Borobudur tampak luar

Beberapa batuan yang merupakan struktur Candi Borobudur yang masih disimpan di sana

Disediakan jalan setapak untuk mengelilingi Museum Candi bagian luar

Antefix yang masih tersimpan di Museum Candi

Beberapa foto relief Candi Borobudur

Set gamelan di tengah Museum Candi

Foro rekonstruksi Candi Borobudur di salah satu ruang museum

Kalo yang ini merupakan beberapa zat alam atau kimia yang berpengaruh bagi perawatan Candi Borobudur

Terdapat juga foto sekaligus penjelasan sejarah, lokasi, maupun struktur candi

Sunday 28 September 2014

Magelang, Jawa Tengah : Ketep Pass

Kali ini Travelysnap mau berbagi hasil travelling ke objek wisata “Ketep Pass” yang ada di kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ketep Pass adalah objek wisata alam kegunungapian, khususnya gunung Merapi. Meskipun dari sini juga nampak gunung Merbabu yang berdampingan dengan gunung Merapi. Ketep Pass berada di jalur tujuan wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) karena memang wisata Candi Borobudur tidak jauh dari wisata ini. Dari kota Yogyakarta menuju Ketep Pass melalui Kopeng dapat kami tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit menggunakan sepeda motor dengan kondisi lalu lintas lancar tidak ada macet. Berikut beberapa hasil jepretan selama berada di Ketep Pass. Selamat menikmati..

 Kondisi jalan menuju Ketep Pass dikelilingi dengan pepohonan dan pemandangan alam yang menyejukkan mata.


 Papan selamat datang di Daya Tarik wisata Ketep Pass.


 Semacam rest area yang berada tepat setelah kami melewati papan selamat datang. Bisa digunakan sebagai tempat beristirahat sejenak setelah perjalanan jauh menuju Kete Pass.


Di rest area, wisatawan dapat beristirahat di beberapa angkringan / lesehan yang menyediakan berbagai jenis minuman sambil menikmati lezatnya jagung bakar


 Ini adalah pedagang kaki lima yang berada di depan objek wisata Ketep Pass. Menjual berbagai macam buah-buahan, makanan ringan maupun berat dan kerajinan tangan


Kedatangan kami disambut oleh Bapak Satpam di pos satpam yang dijadikan satu dengan tempat pembelian tiket masuk Ketep Pass. (Bapaknya sadar kamera euy :p)


 Berikut daftar harga tiket masuk Ketep Pass


 Alhamdulillah, sampai juga. Tulisan besar “KETEP PASS” tepat berada di atas parkiran motor


 Objek wisata wisata Ketep Pass diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada 17 Oktober 2002


 Beberapa objek yang bisa dinikmati di Ketep Pass yaitu Volcano Theatre, Patung Garuda, Gardu Pandang, Panca Arga, dan Volcano Centre.


 Tampilan depan Volcano Theatre


 Tiket masuk untuk melihat film di Volcano Theatre. Volcano Theater seperti bioskop mini yang menyajikan film-film mengenai sejarah atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di gunung Merapi. Kali ini kami ingin menonton film letusan gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010 yang berdurasi sekitar 20 menit.


 Replika puncak Garuda yang ada di puncak Gunung Merapi.


 Teropong yang berada di Gardu Pandang ini bisa digunakan untuk melihat dengan jelas panorama keindahan gunung Merapi, gunung Merbabu dan sekitarnya. Untuk menggunakan teropong ini, wisatawan harus membayar Rp 10.000,-.


Gardu Pandang, tempat dimana para wisatawan dapat melihat dan menikmati secara langsung keindahan alam gunung Merapi dan Merbabu serta hamparan lahan pertanian yang ada di kaki kedua gunung tersebut.


 Lekukan antara gunung Merapi dan gunung Merbabu


 Panorama gunung Merapi dilihat dari Gardu Pandang


Panorama gunung Merbabu dilihat dari Gardu Pandang


 Panorama lahan pertanian penduduk di kaki gunung Merapi dan Merbabu


 Pelataran Panca Arga yang artinya lima gunung merupakan puncak tertinggi di Ketep Pass. Dari sini, wisatawan dapat melihat tidak hanya gunung Merapi dan gunung Merbabu, namun juga gunung Sindoro, gunung Sumbing dan gunung Slamet.
 

Objek yang terakhir kami kunjungi adalah Ketep Volcano Centre atau Museum Vulkanologi


Miniatur gunung Merapi yang ada di dalam Ketep Volcano Centre beserta aliran laharnya


Replika gunung Merapi 


Keterangan dan foto mengenai sebaran awan panas gunung Merapi


Foto udara gunung Merapi pada tahun 2006


Petunjuk umum, “Apa yang harus dilakukan pada saat ada letusan gunung api?”


Foto besar Puncak Garuda gunung Merapi berukuran 3mx3m 


Gunung Merapi dipotret dari udara. 


Beberapa contoh bebatuan bukti letusan dari tahun ke tahun. 


Stereoskop, alat yang digunakan untuk melihat secara 3D hasil foto udara. 


Beberapa foto aktivitas gunung Merapi 


Foto proses evakuasi korban awan panas letusan gunung Merapi tahun 1961 


Dokumentasi kunjungan Presiden Soekarno. 


 Bagi para “gunungers”, ini adalah jalur pendakian gunung Merapi


Sudut yang ada di Ketep Volcano Centre 

Tak ketinggalan dan tak kalah penting adalah fasilitas yang satu ini, MUSHOLA. Alhamdulillah tersedia dengan air wudhu yang sangat segar dan dingin.


 Tersedia juga beberapa resto salah satunya adalah Sahabat Resto dengan harga yang murah meriah.


Liputan : Istiqomah
Foto : Istiqomah

Sunday 7 September 2014

Pacitan: Pantai Srau


 Liputan kali ini dari kontributor Travelysnap yaitu Niken dan Mas Edho. Duo kakak beradik yang juga hobi jalan-jalan. Perjalanan Madiun-Pacitan ditempuh dengan menggunakan sepeda motor, yang mau dibagi dalam liputan ini adalah foto-foto Pantai Srau. Pantai yang masih sepi dan biasanya juga digunakan sebagai tempat perkemahan dengan areal khusus. Pantai Srau terletak 25 km dari kota Pacitan, tepatnya di Desa Candi, Kecamatan Pringkuku. Untuk menuju pantai ini harus melewati jalan pedesaan yang belum beraspal tapi ketika sudah menuju areal pantai, jalanan mulai beraspal. Kendaraan umum sepertinya belum ada, sehingga wisatawan biasanya menggunakan kendaraan pribadi, seperti sepeda motor atau mobil.

Jalan beraspal di foto tersebut merupakan jalan utama di kawasan Pantai Srau, selanjutnya pengunjung bisa masuk lewat jalan setapak yang terlihat di foto juga. Kendaraan biasa diparkir di pinggir pantai, dekat dengan jalan setapak tersebut.
Kalo yang ini tulisan Pantai Srau yang tepat di bibir pantai.
Di Pantai Srau ini terbagi menjadi beberapa kawasan dengan karang-karang besar yang memisahkan kawasan satu dengan yang lainnya.


Pasir pantainya berwarna putih dan berbutir halus. Kawasan pantainya juga masih bersih, tidak ada sampah ataupun sisa barang dari pengunjung.



Selain main-main air langsung di pantainya, kita bisa melihat pemandangan pantai dan laut dari atas bukit yang tepat ada di sisi pantai.
Ini nih salah satu pemandang dari bukit.



View Pantai Srau dari bukit.

View laut dari atas bukit.
Kalau yang ini sih titipan niken,hehe. Karena dia salah satu bu bos di ce.ri.ta jd skalian nitip promo yaa intip blognya di ceritaceritaspesial.blogspot.com :)






Kontributor: Niken, Edho
Foto: Niken, Edho
Liputan: Immash